Pada dasarnya uret dapat berkembang dengan baik pada tanah-tanah yang memiliki sifat fisik yang remah karena memudahkan aktifitas atau pergerakan uret. Pada fase larva ini, uret akan bergerak mencari dan memakan perakaran tanaman hingga habis dan bahkan berpindah pada beberapa tanam.
Saat memasuki fase pupa, uret akan menuju tanah yang lebih dalam, sehingga membutuhkan kondisi tanah yang remah. Selain itu, kondisi tanah yang remah memiliki sirkulasi udara yang baik di dalam tanah yang membuat uret lebih dapat bertahan hidup. Apabila di tanah yang padat dengan kurangnya sirkulasi udara dan padatnya struktur tanah membuat uret kesulitan dalam mendapatkan udara dan makanan karena pergerakannya terbatasi.
"Baca juga : Brocap Trap Kendalikan Penggerek Buah Kopi"
Selain dari sifat fisik tanah, daerah-daerah endemik hama uret dapat dikarenakan adanya tanaman-tanaman inang bagi stadia kumbangnya. Kumbang yang keluar dari tanah akan mencari tanaman inang untuk hinggap dan mempertahankan hidupnya dengan memakan daun tanaman inang. Kumbang yang merupakan fase imago ini menyukai daun-daun dari tanaman rambutan. Oleh sebab itu, lahan yang disekitarnya terdapat tanaman rambutan cenderung menjadi endemik serangan hama uret karena menyediakan makanan bagi kumbang tersebut.
Serangan hama uret akan merusak pada bagian perakaran tanaman jagung yang menimbulkan gejala serangan tanaman jagung mengering dan mudah dicabut. Uret akan memakan habis perakaran tanaman jagung terutama perakaran yang masih muda dan akar-akar serabut. Habisnya akar serabut akan menghambat penyerapan air yang seharusnya dikirim ke bagian daun yang berakibat pada bagian atas tanaman jagung mengering.
Hal yang terpenting dalam melakukan pengendalian hama terpadu adalah monitoring atau pemantauan serangan hama uret di lapangan. Pemantauan dini dapat diambil tindakan pengendalian awal sehingga kerusakan tanaman yang lebih parah dapat terhindari. Pemantauan serangan hama khususnya hama uret dilakukan melalui penetapan intensitas serangan hama uret terhadap tanaman yang dibudidayakan. Intensitas serangan yang melebihi ambang batas serangan hama uret akan menimbulkan kerugian produksi tanaman bahkan gagal panen. Tingkat serangan hama sebagai berikut :
Serangan ringan : intensitas serangan < 25%
Serangan sedang : intensitas serangan antara 25-50%
Serangan berat : intensitas serangan > 50%
Hama uret yang sangat merugikan karena dapat menyebabkan kematian tanaman jagung dan gagal panen dapat dikendalikan.Pengendalian hama terpadu dapat dilakukan dalam mengendalikan serangan hama uret dengan menggabungkan beberapa cara pengendalian. Beberapa cara pengendalian yang dapat dilakukan pada hama uret diantaranya :
a. Pengambilan manual
Pengendalian hama uret dapat dilakukan secara mekanis yakni dengan pengambilan terlur dan larva secara manual saat kegiatan pengolahan tanah. Pengolahan tanah dengan membalik lapisan tanah diharapkan telur dan larva muncul ke permukaan tanah, sehingga dapat diambil untuk dimusnahkan ataupyn mati terkena sinar matahari.
b. Penggenangan lahan
Uret tidak menyukai tempat-tempat yang tergenang, dengan melakukan penggenangan lahan selama beberapa hari dapat mencegah perkembangan uret di lahan tersebut. Hal ini karena penggenangan lahan membuat uret kehabisan asupan oksigen di dalam tanah, sehingga dapat menekan perkembangan uret.
c. Penggunaan perangkap lampu
Penggunaan perangkap lampu dalam mengendalikan uret dilakukan mulai bulan November karena saat itu dalam fase imago. Kumbang akan aktif mulai petang hari, perangkap lampu merupakan perangkap yang dibuat untuk menjebak kumbang. Perangkap dilengkapi dengan lampu karena kumbang akan mendekati sumber cahaya dan dengan adanya drum di bagian bawah lampu membuat kumbang yang jatuh menabrak tiang penyangga lampu akan terperangkap di dalam drum.
d. Pembersihan tempat biakan
Uret sangat menyukai tempat dengan kandungan bahan organik yang tinggi sebagai tempat biakan dan bersembunyi. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pembersihan limbah-limbah pertanian dan kotoran hewan di sekitar kebun.
e. Penggunaan insektisida
Pemberian insektisida dapat dilakukan saat pengolahan tanah, dicampur saat pemupukan, atau saat masa kumbang keluar dari tanah. Musim terbang kumbang akan segera diikuti oleh musim bertelur. Oleh karena itu dalam bulan-bulan pertama musim kumbang terbang (sebelum musim hujan) harus segera dilakukan pemberian insektisida pada tanah atau lubang tanam, untuk mencegah serangan uret yang baru menetas. Insektisida yang dapat digunakan adalah yang berbahan aktif karbofuran, misalnya furadan ataup insektisida berbahan aktif diazinon seperti Basudin.
0 Komentar