Iklan 1

Advertisement

Penginderaan Morfologi Tanaman Jagung


Penginderaan morfologi tanaman jagung merupakan salah satu kegiatan mengenali morfologi tanaman jagung dari ujung akar hingga ujung daun setiap bagian-bagian pada tanaman jagung.


BAB I 
PENDAHULUAN


A.Latar Belakang

Tanaman jagung merupakan salah satu tanaman semusim (annual), satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif. Tanaman jagung merupakan tanaman berumah satu monoecious dimana letak bunga jantan terpisah dengan bunga betina pada satu tanaman. Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman atau pada  malai   bunga   di   ujung tanaman berupa karangan bunga (inflorescence), yang ditandai dengan adanya rambut atau tassel dan bunga betina terletak di ketiak daun dan akan mengeluarkan stil dan stigma. Perakaran tanaman jagung terdapat akar lateral yang menyebar kesamping sedang akar utamanya tetap tumbuh ke bawah.

Batang tanaman jagung pada bagian bawah memiliki perbedaan dengan batang tanaman jagung pada bagian atas. Hal ini karena pelepah yang menutupi ruas dan buku-buku batang pada bagian bawah mulai mengering dan mengelupas. Tongkol dari tanaman jagung tumbuh pada bunga betina yang berada pada ketiak daun (antara pelepah daun dan batang tanaman). Morfologi tanaman jagung ini sangat penting diketahui terutama bagi orang-orang yang bergerak pada idang pemuliaan tanaman. Hal ini karena dalam penciptaan bibit unggul jagung melalui persilangan dapat berjalan lancar apabila paham morfologi jagung secara meneuruh. Oleh sebab itu dalam makalah ini akan membahas morfologi tanaman jagung dari ujung akar hingga ujung bunga jantan yang merupakan hasil dari penginderaan morfologi tanaman jagung.


B.Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.Bagaimana morfologi perakaran tanaman jagung?
2.Bagaimana perbandingan morfologi batang bagian bawah dan batang bagian atas?
3.Bagaimana morfologi bunga tanaman jagung?
4.Bagaimana  morfologi biji tanaman jagung?

C.Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dari penyusunan makalah ini ialah :
1.Mengetahui morfologi perakaran tanaman jagung.
2.Mengetahui perbandingan morfologi batang bagian bawah dan batang bagian atas.
3.Mengetahui morfologi bunga tanaman jagung.
4.Mengetahui morfologi biji tanaman jagung.



BAB II
ISI

Tanaman jagung merupakan salah satu tanaman semusim (annual), satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif. Klaifikasi tanaman jagung adalah :
Kindom     : Plantae
Divisio : Spermathophyta (tanaman berbiji)
Subdivisio : Angiospermae (berbiji tertutup)
Kelas     : Monokotiledoneae (berbiji satu)
Ordo     : Poales
Famili     : Poaceae (Gramineae)
Genus     : Zea
Species     : Zea mays L
A.    Morfologi Akar

1.Pada saat tanaman masih muda
a) Akar Seminal
Akar seminal adalah akar yang berkembang dari radikula dan embrio. Pertumbuhan akar seminal akan melambat setelah plumula muncul ke permukaan tanah dan pertumbuhan akar seminal akan berhenti 10-18 hari setelah berkecambahAkar sekunder
Akar sekunder pada tanaman jagung merupakan percabangan dari akar primer.
b) Akar lateral
Akar yang menyebar luas ke samping yang berfungsi menyerap air dan unsur hara di dalam tanah.
c) Corn Root
Corn root merupakan perakaran tanaman jagung yang nantinya berkembang menjadi akar adventif.
2.Pada saat tanaman dewasa
Pada tanaman yang cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman (Suprapto, 1999).
a)Akar Seminal
Akar seminal adalah akar yang berkembang dari radikula dan embrio. Pertumbuhan akar seminal akan melambat setelah plumula muncul ke permukaan tanah dan pertumbuhan akar seminal akan berhenti 10-18 hari setelah berkecambah.
b) Akar lateral
Akar yang menyebar luas ke samping yang berfungsi menyerap air dan unsur hara di dalam tanah.
c) Akar adventif
Akar yang semula berkembang dari buku di ujung mesokotil, kemudian setelah akar adventif berkembang dari buku, semuanya di bawah permukaan tanah. Akar adventif berkembang pada tanaman jagung dewasa akan berkembang menjadi serabut akar tebal. Fungsi dari akar adventif adalah menjaga tanaman agar tetap tegak dan mengatasi rebah batang.
d)Akar kait atau penyangga adalah akar adventif yang muncul pada dua atau tiga buku diatas permukaan tanah. Fungsi dari akar penyangga adalah menjaga tanaman agar tetap tegak dan mengatasi rebah batang. Akar ini juga membantu penyerapan hara dan air

B.Morfologi Batang dan Daun
Batang jagung tegak dan mudah terlihat sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gadum. Batang tanaman jagung beruas-ruas dengan jumlah ruas bervariasi antara 10-40 ruas. Tanaman jagung umumnya tidak bercabang. Panjang batang jagung umumnya berkisar antara 60-300 cm, tergantung tipe jagung. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin (Rukmana, 1997).
1.    Morfologi 1/3 bagian batang ke bawah

a) Internodus atau buku
Batang tanaman jagung pada umumnya berbuku-buku yang dibatasi oleh nodus atau ruas.
b)    Nodus atau ruas
Pada bagian 1/3 batang ke bawah nodusnya terlihat jelas karena pelepah daun sudah mengelupas.
c)    Daun
1) Pelepah daun
Pelepah daun pada bagian 1/3 bagian batng kebawah cenderung telah mulai megering sehingga bagi pelepah dan daun kering dan gugur maka ruas dan buku batang terlihat jelas. 
2)    Collar
Collar merupakan sekat antara helai daun dan pelepah daun. 
3)    Helai daun
Pelepah dan helai daun berwarna mulai menguning kering. 
2.    Morfologi 2/3 bagian batang ke atas
                                 
a)    Daun
Daun tanaman jagung berada pada setiap ruas batang dengan kedudukan yang saling berlawanan. Bertulang daun sejajar Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut.
1)    Pelepah daun
Ruas batang tanaman jagung pada bagian 2/3 batang ke atas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku.
2)    Collar
Collar merupakan sekat antara helai daun dan pelepah daun.
3)    Helai Daun
Helai daun berbentuk pita memanjang dengan ujung daun meruncing. Pada helai daun terdapat tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan helai daun ada yang licin dan ada yang berambut (Purwono dan Hartono, 2006).
4)    Sudut daun
Besar sudut daun mempengaruhi tipe daun. Sudut daun jagung juga beragam, mulai dari sangat kecil hingga sangat besar. Beberapa genotipe jagung memiliki antocyanin pada helai daunnya, yang bisa terdapat pada pinggir daun atau tulang daun. Intensitas warna antocyanin pada pelepah daun bervariasi, dari sangat lemah hingga sangat kuat.
 
Bentuk ujung daun jagung berbeda, yaitu runcing, runcing agak bulat, bulat, bulat agak tumpul, dan tumpul. Berdasarkan letak posisi daun (sudut daun) terdapat dua tipe daun jagung, yaitu tegak (erect) dan menggantung (pendant). Daun erect biasanya memiliki sudut antara kecil sampai sedang, pola helai daun bisa lurus atau bengkok. Daun pendant umumnya memiliki sudut yang lebar dan pola daun bervariasi dari lurus sampai sangat bengkok. Jagung dengan tipe daun erect memiliki kanopi kecil sehingga dapat ditanam dengan populasi yang tinggi. Kepadatan tanaman yang tinggi diharapkan dapat memberikan hasil yang tinggi pula.
d)    Tongkol jagung atau bunga betina
Tongkol jagung atau bunga betina tumbuh dari buku, diantara batang dan pelepah daun (ketiak daun).

C.    Morfologi Bunga
1.    Morfologi Bunga Jantan
                                    
Bunga jantan tumbuh dibagian pucuk tanaman berupa karangan bunganya terdiri dari :
a)    Tangkai Sari
Tangkai sari berfungsi dalam menopang kepala sari.
b)    Kepala Sari
Kepala sari berupa kotak sari yang didalamnya terdapat serbuk sari yang berwarna kuning.
c)    Glumes
Melindungi organ reproduksi jantan berupa tangkai sari dan kepala sari saat belum terjadi pemasakan bunga jantan. Apabila bung jantan telah masak, maka sekam akan membuka dan kepala sari akan keluar dan terdapat banyak serbuk sari yang menempel pada kepala sari.
2.    Morfologi Bunga Betina


a)    Rambut jagung
Rambut jagung (silk) adalah pemanjangan dari saluran stylar ovary yang matang pada tongkol. Rambut jagung tumbuh dengan panjang hingga 30,5 cm atau lebih sehingga keluar dari ujung kelobot. Panjang rambut jagung bergantung pada panjang tongkol dan kelobot.
b)    Daun Kelobot
Daun pembungkus membungkus seluruh kernel jagung berfungsi melindungi organ reproduksi betina dan biji ketika telah mengalami pembuahan.
c)    Tangkai Tongkol
Tagkai tongkol yang menghubungkan batang jagung dengan tongkol jagung berfungsi menopang tongkol jagung.
d)    Kernel
Kernel merupakan bagian tongkol jagung sebagai tempat tumbuhnya biji menjadi barisan yang rapi dalam satu kernel.
e)    Biji
Apabila telah terjadi penyerbukan dan pembuahan, pada bunga betina akan terbentuk biji yang menempel pada kernel dan dilindungi oleh seludang pembungkus.

D.    Morfologi Biji
Pada setiap tanaman jagung ada sebuah tongkol, kadang-kadang ada yang dua. Biji berkeping tunggal berderet pada tongkol. Setiap tongkol terdiri atas 10-14 deret, sedang setiap tongkol terdiri kurang lebih200-400 butir (Suprapto dan Marzuki, 2005).
Bagian bji jagung terdiri dari tiga bagian utama :
a)    Pericarp
Berupa lapisan luar yang tipis, berfungsi mencegah embrio dari organisme pengganggu dan mencegah kehilangan air
b)    Endosperm
Endosperm sebagai cadangan makanan. Pati endosperm tersusun dari senyawa anhidroglukosa yang sebagian besar terdiri atas dua molekul, yaitu amilosa dan amilopektin, dan sebagian kecil bahan antara
c)    Embrio (lembaga)
Lembaga atau embrio sebagai miniatur tanaman yang terdiri atas plamule, akar radikal, scutelum, dan koleoptil



BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan morfologi tanaman jagung dari ujung akar ingga ujung malai dapat disimpulkan bahwa :
1.    Pada fase kecambah morfologi akar terdiri atas akar seminal, akar lateral, dan corn root. Sedangkan pada tanaman jagung dewasa terdiri atas seminar, akar lateral, akar adventif, dan akar penyangga.
2.    Batang tanaman jagung bagian bawah secara morfologi terdiri atas nodus, internodus, pelepah daun, colla, dan helai daun. Sedangkan pada bagian atas secara morfologi terdiri atas pelepah daun, collar,  helai daun, dan bunga betina atau tongkol jagung.
3.    Secara morfologi bunga betina pada tanaman jagung terdiri atas tangkai tongkol, daun kelobot, kernel, rambut jagung, dan biji (apabila telah mengalami penyerbukan dan pembuahan). Sedangkan bunga jantan yang berbentuk malai bunga dengan pada tiap bunga terdiri atas glumes, kepala sari, dan tangkai sari.
4.    Biji jagung terdapat pada tongkol jagung yang tersusun rapi dalam baarisan yang setiap bijinya memiliki morfologi terdiri dari pericarp, endosperm, dan embrio (lembaga)



DAFTAR PUSTAKA

 Purwono dan R. Hartono., 2006. Bertanam Jagung Unggul. Jakarta : Penebar Sawadaya.
Rukmana, R., 1997 . Bertanam Jagung. Jakarta : Penebar Swadaya
Suprapto dan H. A. R. Marzuki. 2005. Bertanam Jagung. Edisi Revisi. Jakarta : Penebar Swadaya.
Suprapto, 1999. Percobaan Pada Tanaman Jagung Berdasarkan Frekuensi Air. Fakultas Pertanian, IPB.

Posting Komentar

0 Komentar