Iklan 1

Advertisement

Pemanfaatan Lahan Melalui Hidroponik

 


Beberapa aspek penting dalam pengelolaan tanaman dengan sistem hidroponik yang perlu diperhatikan sebagai berikut :
a.    Pengelolaan Nutrisi dan Air

a)  Unsur-unsur penting

Unsur-unsur yang dibutuhkan setiap tanaman adalah nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), sulfur (S), kalsium (Ca), besi (Fe), magnesium (Mg), boron (B), mangan (Mn), tembaga (Cu), seng (Zn), molibdenum (Mo) dan khlorin (Cl). Unsur ini dalam hidroponik didapat dari pupuk AB mix yang di larutkan pada media air di hidroponik sebagi larutan hara. Unsur-unsur karbo (C), hydrogen (H) dan oksigen (O) biasanya disuplai dari udara dan air dalam jumlah yang cukup.  

b)  Formula nutrisi dan cara aplikasinya

Suplai kebutuhan nutrisi tanaman dalam sistem hidroponik sangat penting untuk diperhatikan. Beberapa faktor penting dalam menentukan formula nutrisi hidroponik adalah : 1) garam yang  mudah larut dalam air; 2) kandungan sodium, khlorida, amonium dan nitrogen organik, atau unsur-unsur yang tidak dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman harus diminimalkan; 3) komposisi digunakan bahan yang bersifat tidak antagonis satu dengan yang lainnya; dan 4) dipilih yang ekonomis.    

c)  EC  dan pH larutan

Kunci utama dalam pemberian larutan nutrisi atau pupuk pada sistem hidroponik adalah pengontrolan konduktivitas elektrik atau “electro conductivity” (EC) atau aliran listrik di dalam air  dengan menggunakan alat EC meter. Semakin  tinggi  garam  yang  terdapat dalam air, semakin tinggi EC-nya.  Konsentrasi garam yang tinggi dapat merusak akar tanaman dan mengganggu serapan nutrisi dan air

b.    Media Pertumbuhan

Media hidroponik dikelompokkan ke dalam dua kelompok, yaitu kultur air yang tidak menggunakan media pendukung lain untuk perakaran tanaman dan kultur substrat atau agregat yang menggunakan media padat untuk mendukung perakaran tanaman.  

a)  Kultur air   

Pada dasarnya kultur air merupakan sistem tertutup (“closed system”) di mana akar tanaman terekspos larutan nutrisi tanpa media tanaman dan larutan disirkulasi. Kultur air yang paling mudah untuk diadopsi oleh para  pengguna adalah NFT Nutrient Film Technique (NFT).

b)  Kultur substrat atau agregat

Kultur substrat atau agregat adalah kultur hidroponik dengan menggunakan media tumbuh yang bukan tanah sebagai pegangan tumbuh akar tanaman dan mediator larutan hara. Media pertumbuhan seperti pasir, kerikil, batuan alam, arang sekam, atau batu apung dapat digunakan.  Selain itu juga banyak digunakan media gravel, perlite, rockwool, pasir, serbuk gergaji, peat moss atau vermikulit.

Langkah-langkah pembuatan hidroponik :

1)  Menyiapkan seluruh alat dan bahan yang diperlukan.
2)  Memotong rockwool berbentuk persegi panjang sejumlah 6 buah dengan ukuran sesuai kebutuhan.


3)  Membuat lubang tanam pada rockwool dengan menggunakan sedotan dan meletakkannya pada  nampan.


4)  Memasukkan benih ke dalam lubang tanam pada rockwool dengan 1 lubang tanam berisi 1 benih pakchoy.


5)  Menata kembali rockwool yang berisi benih pakchoy pada nampan.
6)  Memberi air hingga media rockwool meresap air.
7)  Meletakkan nampan berisi rockwool yang terdapat benih pakchoy pada tempat yang terlindung dari sinar matahari langsung.


8)  Memelihara benih dengan menyirami benih dengan air secukupnya.
9)  Setelah bibit tanaman pak choy telah tumbuh kira-kira umur 14 hari, memindahkan rockwool berisi bibit tanaman pakchoy ke dalam netpot.


10) Mengisi alat hidroponik dengan air.
11) Meletakkan netpot berisi bibit ke dalam lubang pada alat hidroponik.









Posting Komentar

0 Komentar