Iklan 1

Advertisement

Transplanting Bibit Kakao

 TRANSPLANTING BIBIT KAKAO


        Transplanting merupakan pemindahan bibit dari media semai ke media tanam pada polibag. Benih kakao yang terlah berkecambah selanjutnya dipindahkan ke media pembibitan berupa campuran tanah subur dan pupuk kandang yang diayak terlebih dahulu dan dimasukkan pada polibag berukuran 20x30 cm (Parwoto, 2008). Media tanam transplanting telah dipersiapkan sejak melakukan persemaian berupa tanah yang di campur kompos dengan perbandingan tanah : kompos sebesar 5 : 1. 

 

Setelah 4-5 hari benih-benih yang dikecambahkan mulai berkecambah dan benih yang berkecambah lebih dari 12 hari tidak digunakan untuk di transplanting. Pemindahan terlambat bila keping telah membuka dan sepasang daun kecil telah tumbuh. Pemindahan yang terlambat mengakibatkan kemungkinan terputusnya akar tunggang semakin besar karena pertumbuhannya sudah panjang dan bercabang (Soerotani, 1986). 

"Baca juga : Cara Semai Kakao"

Cara penanaman bibit dalam media tanam di polibag yakni dengan membuat lubang menggunakan jari atau kayu sedalam 2/3 tinggi bibit pada tengah polibag. Kemudian, benih dimasukkan dan meratakan permukaan tanah tanpa menekan agar tidak merusak perakaran (Susanto, 1994).

Cara melakukan transplanting bibit kakao yang sudah berkecambah ke media tanam sebagai berikut :

1.   Siapkan media tanam (yang telah dipersiapkan 1 minggu sebelumnya), bibit kakao yang sudah berkecambah ember, dan air.

2.  Ambil bibit kakao yang berkecambah dan cuci dengan air bersih.

 

3.  Cabut  gulma yang mulai tumbuh pada media transplanting dalam polibag.

4.  Siram media tanam transplanting hingga kapasitas lapang.

5.  Buat lubang tanam pada tengah media tanam sedalam 2/3 tinggi bibit

6. Tanam bibit yang berkecambah pada masing-masing media tanam dalam polibag. 

7. Ratakan media tanam.


DAFTAR PUSTAKA

Parwoto, A. A. 2008. Panduan Lengkap Kakao : Manajemen Agribisnis dari Hulu hingga Hilir. Jakarta: Penebar Swadaya.

Soerotani, S. 1986. Bercocok Tanam dan Pengolahan Kakao. Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP), Yogyakarta.

Susanto. 1994. Tanaman Kakao Budidaya dan Pengolahan Hasil. Yogyakarta : Kanisius.

Posting Komentar

0 Komentar