CANE PLANTER
PENANAMAN MEKANISASI BIBIT TEBU
Kemajuan zaman membuat kegiatan budidaya tanaman tebu dibeberapa perusahaan perkebunan telah dilaksanakan secara mekanisasi. Walaupun terdukung dengan mekanisasi, budidaya tanaman tebu juga masih memperdayakan masyarakat sekitar melalui kegiatan budidaya manualnya. Saat ini penanaman bibit tanaman tebu pada lahan dengan luasan yang berhektar-hektar dipermudah dengan menggunakan cane planter. Cane planter merupakan mesin tanam bibit tebu yang mengkolaborasikan kegiatan kair, pemupukan, penanaman, dan penimbunan.
a. Pembuatan Kairan
Pada cane planter terdapat bagian berupa kairan yang mana akan membuat lajur tempat peletakan bibit tanaman tebu atau biasa disebut juringan. Cane planter single row akan menghasilkan 1 baris juringan dalam sekali jalan, sedangkan cane planter double row dilengkapi dengan bagian kair 2, sehingga dalam sekali jalan dapat menanam pada 2 juringan.
b. Pemupukan
Pemupukan yang dilakukan saat penanaman merupakan pemupukan awal untuk merangsang pertumbuhan vegetatif bibit. Jenis pupuk yang digunakan dalam pemupukan awal ini berupa SP-26, dan urea. SP-26 dan urea dicampur di atas terpal terlebih dahulu sebelum diaplikasikan agar pupuk yang keluar dari pikon merata.
c. Penanaman Bibit
Bibit tanaman tebu berupa lonjoran yang telah diklentek disiapkan pada cane planter akan terpotong menjadi bibit bagal dengan 2-4 mata tunas.
d. Penimbunan Bibit
Ketebalan penimbunan lebih dar 2 cm untuk mencegah bibit kering. Pada musim kemarau, timbunan lebih tebal dari musim penghujan. Hal ini karena saat musim kemarau di lahan kering kandungan air sedikit dan penyinaran matahari lebih tinggi. Pada musim penghujan timbunan tanah lebih tipis agar tidak terjadi pemadatan tanah bila air hujan menurunkan tanah guludan pada juringan. Apabila terjadi pemadatan tanah mempengaruhi mata tunas sulit untuk tumbuh dan dapat berakibat pembusukan bibit.
0 Komentar