Kumbang tanduk atau yang biasa dikenal wangwung yang memiliki nama ilmiah Orychtes rhinoceros ini merupakan hama yang sering menyerang tanaman kelapa dan kelapa sawit. Wangwung atau kumbang tanduk ini menyerang pelepah daun yang dapat menyebabkan pelepah menjadi patah.
Di beberapa kelompok tani telah di terapkan beberapa cara pengendalian hama ini,yakni :
1. Ferotrap
Ferotrap merupakan cara pengendalian hama kumbang tanduk dengan menggunakan ember yang telah di lubangi bagian tutupnya dan di di berikan obat feromonas. Obat feromonas ini berupa kapsul senyawa kimia berbahan aktif ethyl 4-methyloctanoat yang mengeluarkan aroma khusus yang bisa menarik imago atau kumbang dewasa, sehingga kumbang masuk ke dalam ember dan bisa kita ambil. Ember ferotrap dapat digantungkan pada pohon atau pun di teras-teras rumah.
Bak trapping merupakan bak berbentuk persegi untuk mengendalikan hama kumbang tanduk dengan cara menginfeksi larva kumbang tanduk, sehingga kumbang tanduk tidak dapat menyelesaikan siklus hidupnya dalam metamorfosis secara sempurna. Bak di buat dengan 3 lapisan dari paling bawah yakni
a. kotoran sapi kering
b. lapisan media penumbuh jamur Metarhizium anisopliae
Media yang digunakan sebagai penumbuh jamur Metarhizium anisopliae berupa jagung yang telah tua dan kering. Jagung ini direbus dan dikering anginkan, kemudian ditabur diatas lapisan kotoran sapi kering. Jagung ini nanti akan ditumbuhi Metarhizium anisopliae yang nantinya akan menginveksi larva sehingga tidak bisa menyelesaikan siklus hidupnya.
c. kotoran sapi kering
Setelah 3 lapisan tersebut, selanjutnya pada bagian atas ditutup menggunakan pelepah yang sudah kering. Kumbang tanduk akan terbang ke dalam bak yang nantinya akan bertelur pada bak tersebut.
Bak trapping ini merupakan cara terbaru dalam pengendalian hama kumbang tandauk atau wangwung secara biologis, sehingga populasi kumbang terkendalikan dan pohon tetap berproduksi.
0 Komentar