Iklan 1

Advertisement

Komoditi Karet



TANAMAN KARET
 

 

Kingdom         : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom   : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi    : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi              : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas               : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas        : Rosidae
Ordo               : Euphorbiales
Famili              : Euphorbiaceae
Genus              : Hevea
Spesies            : Hevea brasiliensis Muell. Arg
Morfologi Tanaman Karet
Sesuai dengan sifat dikotilnya, akar tanaman karet merupakan akar tunggang. Akar ini mampu menopang batang
tanaman yang tumbuh tinggi dan besar, serta dapat menunjang tanah pada kedalaman 1-2 m, sedangkan akar lateralnya dapat menyebar sejauh 10 m.
Tanaman karet merupakan pohon yang tumbuh tinggi dan berbatang cukupbesar, tinggi pohon dewasa mencapai 15-25 m pohon tegak, kuat, berdaun lebat. Batang tanaman ini mengandung getah yang dikenal dengan nama lateks.
Daun karet berwarna hijau, ada setiap helai terdapat
tiga helai anak daun. Daun tanaman karet akan menjadi kuning atau merah pada saat musim kemarau.
Bunga karet terdiri dari bunga jantan dan betina yang terdapat dalam malai payung tambahan yang jarang. Pangkal tenda bunga berbentuk lonceng.
Buah karet dilapisi oleh kulit tipis berwarna hijau dandidalamnya terdapat kulit yang keras dan berkotak. Tiap kotak berisi sebuah bijiyang dilapisi tempurung, setelah tua warna kulit buah berubah menjadi keabu-abuan dan kemudian mengering.
Membangun kebun karet diperlukan teknologi budidaya karet yang mencakup beberapa kegiatan yaitu: syarat tumbuh tanaman karet, klon-klon rekomendasi, bahan tanam/bibit, pemeliharaan tanaman, pemupukan, pengendalian hama/ penyakit dan penyadapan/panen. Syarat tumbuh tanaman karet memerlukan kondisi-kondisi tertentu yang merupakan syarat hidupnya. Lebih rinci syarat tumbuh diuraikan sebagai berikut:
a)         Iklim
Daerah yang cocok adalah pada zone antara 150 LSdan 150 LU, dengan suhu harian 25oC – 30oC.
b)        Curah hujan
Tanaman karet memerlukan curah hujan optimal antara 2.000-2.500 mm/tahun dengan hari hujan berkisar 100 s/d 150 HH/tahun. Lebih baik lagi jika curah hujan merata sepanjang tahun. Sebagai tanaman tropis, karet membutuhkan sinar matahari sepanjang hari, minimum 5- 7 jam/hari.
c)      Tinggi tempat
Tanaman karet tumbuh optimal pada dataran rendah dengan ketinggian 200 m – 400 m dari permukaan laut(mdpl). Pada ketinggian > 400 m dpl dan suhu harian lebih dari 30oC, akan mengakibatkan tanaman karet tidak bisa tumbuh dengan baik.
d)       Angin
Kecepatan angin yang terlalu kencang pada umumnya kurang baik untuk penanaman karet. Tanaman karet merupakan pohon yang tumbuh tinggi dan berbatang besar. Tinggi pohon dewasa mencapai 15 - 25 m. Batang tanaman biasanya tumbuh lurus dan memiliki percabangan yang tinggi di atas.
Hasil dari budidaya komoditi tanaman karet berupa getah tanaman karet atau sering dikenal dengan lateks. Perusahaan besar, negara maupun swasta memiliki produk hasil dari pembudidayaan tanaman karet. Berikut beberapa produk yang dihasilkan dari komoditi karet daintaranya:
1)      RSS (Rubber Smoke Sheet), merupakan produk komoditi karet di PTPN II, PTPN III, PTPN VIII, dan PTPN XIII.
2)      SIR ( Standard Indonesia Rubber), merupakan produk komoditi karet di PTPN II, PTPN III, PTPN, V, PTPN VII, PTPN VIII, dan PTPN XIII, dan PTPN XIV.
3)      Karet kering, merupakan produk komoditi karet di PTPN X dan PTPN XII.
4)      Lateks pekat merupakan produk komoditi karet di PTPN VIII
5)      TPC, merupakan produk komoditi karet di PTPN VIII.

Posting Komentar

0 Komentar