TANAMAN KARET
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo :
Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Hevea
Spesies : Hevea
brasiliensis Muell. Arg
Morfologi
Tanaman Karet
Sesuai
dengan sifat dikotilnya, akar tanaman karet merupakan akar tunggang. Akar ini
mampu menopang batang
tanaman yang
tumbuh tinggi dan besar, serta dapat menunjang tanah pada kedalaman 1-2 m,
sedangkan akar lateralnya dapat menyebar sejauh 10 m.
Tanaman karet merupakan pohon yang tumbuh tinggi dan
berbatang cukupbesar, tinggi pohon dewasa mencapai 15-25 m pohon tegak, kuat,
berdaun lebat. Batang tanaman ini mengandung getah yang dikenal dengan nama
lateks.
Daun karet berwarna hijau, ada setiap helai terdapat
tiga helai
anak daun. Daun tanaman karet akan menjadi kuning atau merah pada saat musim
kemarau.
Bunga karet terdiri dari bunga jantan dan betina yang
terdapat dalam malai payung tambahan yang jarang. Pangkal tenda bunga berbentuk
lonceng.
Buah karet dilapisi oleh kulit tipis berwarna hijau
dandidalamnya terdapat kulit yang keras dan berkotak. Tiap kotak berisi sebuah
bijiyang dilapisi tempurung, setelah tua warna kulit buah berubah menjadi
keabu-abuan dan kemudian mengering.
Membangun kebun karet diperlukan
teknologi budidaya karet yang mencakup beberapa kegiatan yaitu: syarat tumbuh
tanaman karet, klon-klon rekomendasi, bahan tanam/bibit, pemeliharaan tanaman,
pemupukan, pengendalian hama/ penyakit dan penyadapan/panen. Syarat tumbuh
tanaman karet memerlukan kondisi-kondisi tertentu yang merupakan syarat
hidupnya. Lebih rinci syarat tumbuh diuraikan sebagai berikut:
a)
Iklim
Daerah yang cocok adalah pada
zone antara 150 LSdan 150 LU, dengan suhu harian 25oC – 30oC.
b)
Curah hujan
Tanaman karet memerlukan curah
hujan optimal antara 2.000-2.500 mm/tahun dengan hari hujan berkisar 100
s/d 150 HH/tahun. Lebih baik lagi jika curah hujan merata sepanjang
tahun. Sebagai tanaman tropis, karet membutuhkan sinar matahari
sepanjang hari, minimum 5- 7 jam/hari.
c) Tinggi tempat
Tanaman karet tumbuh optimal
pada dataran rendah dengan
ketinggian 200 m – 400 m dari permukaan laut(mdpl). Pada ketinggian > 400 m
dpl dan suhu harian lebih dari
30oC, akan mengakibatkan tanaman karet tidak bisa tumbuh dengan baik.
d) Angin
Kecepatan angin yang terlalu
kencang pada umumnya kurang baik
untuk penanaman karet. Tanaman karet merupakan
pohon yang tumbuh tinggi dan berbatang besar.
Tinggi pohon dewasa mencapai 15 - 25 m. Batang tanaman biasanya tumbuh lurus dan memiliki percabangan yang
tinggi di atas.
Hasil dari budidaya komoditi tanaman karet berupa getah
tanaman karet atau sering dikenal dengan lateks. Perusahaan
besar, negara maupun swasta memiliki
produk hasil dari pembudidayaan tanaman karet. Berikut beberapa
produk yang dihasilkan dari komoditi karet daintaranya:
1)
RSS (Rubber Smoke
Sheet), merupakan produk komoditi karet di PTPN II, PTPN III, PTPN VIII, dan
PTPN XIII.
2)
SIR ( Standard
Indonesia Rubber), merupakan produk komoditi karet di PTPN II, PTPN III, PTPN,
V, PTPN VII, PTPN VIII, dan PTPN XIII, dan PTPN XIV.
3)
Karet kering,
merupakan produk komoditi karet di PTPN X dan PTPN XII.
4)
Lateks pekat
merupakan produk komoditi karet di PTPN VIII
5) TPC, merupakan produk komoditi karet di PTPN VIII.
0 Komentar