KAKAO
Kakao merupakan
satu-satunya dari 22 jenis marga Theobroma, suku Sterculiaceae, yang diusahakan
secara komersial. Menurut Tjitrosoepomo (1988) sistematika tanaman ini sebagai
berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angioospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Sub kelas : Dialypetalae
Ordo : Malvales
Famili : Sterculiaceae
Genus : Theobroma
Spesies : Theobroma cacao L
Morfologi
1)
Batang
Jika dibudidayakan
di kebun, tinggi tanaman umur tiga tahun mencapai 1,8 – 3,0 meter dan pada umur
12 tahun dapat mencapai 4,50 – 7,0 meter. Tinggi tanaman tersebut beragam,
dipengaruhi oleh intensitas naungan serta faktor-faktor tumbuh yang tersedia.
2)
Daun
Tangkai daun
bentuknya silinder dan bersisik halus, bergantung pada tipenya. Salah
satu sifat khusus daun kakao yaitu adanya dua persendian (articulation)
yang terletak di pangkal dan ujung tangkai daun. Dengan persendian
ini dilaporkan daun mampu membuat gerakan untuk menyesuaikan
dengan arah datangnya sinar matahari. Bentuk helai daun bulat memanjang
(oblongus) ujung daun meruncing (acuminatus) dan pangkal daun runcing
(acutus). Susunan daun tulang menyirip dan tulang daun menonjol ke
permukaan bawah helai daun. Tepi daun rata, daging daun tipis tetapi
kuat seperti perkamen.
3)
Akar
Kakao adalah tanaman
dengan surface root feeder, artinya sebagian besar akar lateralnya
(mendatar) berkembang dekat permukaan tanah, yaitu pada kedalaman tanah (jeluk) 0-30 cm. Jangkauan jelajah
akar lateral dinyatakan jauh di luar proyeksi tajuk.
4)
Bunga
Tanaman kakao bersifat
kauliflori, artinya bunga tumbuh dan berkembang dari bekas ketiak daun
pada batang dan cabang. Tempat tumbuh bunga tersebut semakin lama
semakin membesar dan menebal atau biasa disebut dengan bantalan bunga
(cushioll).
5)
Buah dan biji
Warna buah kakao
sangat beragam, tetapi pada dasarnya hanya ada dua macam warna. Buah
yang ketika muda berwarna hijau atau hijau agak putih jika sudah masak
akan berwarna kuning. Sementara itu, buah yang ketika muda berwarna
merah, setelah masak berwarna jingga.
Kulit buah
memiliki 10 alur dalam dan dangkal yang letaknya berselang-seling. Pada
tipe criollo dan trinitario alur kelihatan jelas, kulit buahnya tebal
tetapi lunak dan permu-kaannya kasar. Sebaliknya, pada tipe forastero,
permukaan kulit halus; tipis, tetapi liat. Buah akan masak setelah
berumur enam bulan. Biji tersusun dalam lima baris mengelilingi poros
buah. Jumlahnya beragam, yaitu 20 – 50 butir per buah.
Syarat
Tumbuh
Ditinjau dari wilayah penanamannya,
kakao ditanam di daerah‐daerah
yang berada pada 100 o LU sampai dengan 100 o LS.
Walaupun demikian penyebaran pertanaman kakao secara umum berada pada daerah‐daerah antara 70 o LU
sampai dengan 180o LS. Hal ini tampaknya erat kaitannya dengan
distribusi curah hujan dan jumlah penyinaran matahari sepanjang tahun.
1)
Curah
Hujan
Hal
terpenting dari curah hujan yang berhubungan dengan pertanaman kakao adalah
distribusinya sepanjang tahun. Hal tersebut berkaitan dengan masa pembentukan
tunas muda dan produksi. Areal penanaman kakao yang ideal adalah daerah‐daerah bercurah hujan 1.100 ‐ 3.000 mm per tahun.
Disamping kondisi fisik
dan kimia tanah, curah hujan yang melebihi 4.500 mm per tahun tampaknya
berkaitan dengan serangan penyakit busuk buah (black pods).
Didaerah yang curah
hujannya lebih rendah dari 1.200 mm per masih dapat ditanami kakao, tetapi
dibutuhkan air irigasi. Hal ini disebabkan air yang hilang karena transpirasi
akan lebih besar daripada air yang diterima tanaman dari curah hujan, sehingga
tanaman perlu dipasok dengan air irigasi.
2)
Temperatur
Temperatur ideal bagi pertumbuhan
kakao adalah 30‐32oC
(maksimum) dan 18‐21oC
(minimum). Temperatur yang lebih rendah dari 100 akan mengakibatkan gugur daun
dan mengeringnya bunga, sehingga laju pertumbuhannya berkurang. Temperatur yang
tinggi akan memacu pembungaan, tetapi kemudian akan segera gugur.
3)
Sinar Matahari
Lingkungan
hidup alami tanaman kakao ialah hutan hujan tropis yang di dalam pertumbuhannya
membutuhkan naungan untuk mengurangi pencahayaan penuh. Cahaya matahari yang
terlalu banyak akan mengakibatkan lilit batang kecil, daun sempit, dan batang
relatif pendek. Kakao tergolong tanaman C3 yang mampu berfotosintesis pada suhu
daun rendah.
4)
Tanah
Tanaman kakao
dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, asal persyaratan fisik dan kimia
tanah yang berperan terhadap pertumbuhan dan produksi kakao terpenuhi.
Sifat
kimia tanah berupa tanaman
kakao dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang memiliki pH 6-7,5. Hal
ini disebabkan terbatasnya ketersediaan hara pada pH tinggi dan efek racun dari
Al, Mn, dan Fe pada pH rendah. Di samping faktor kemasaman, sifat kimia
tanah yang juga turut berperan adalah kadar bahan organik. Kadar bahan
organik yang tinggi akan meningkatkan laju pertumbuhan pada masa sebelum
panen. Untuk itu bahan organik pada lapisan tanah setebal 0 15 cm
sebaiknya lebih dari 3 persen.
Sifat
fisik tanah berupa tekstur
tanah yang baik untuk tanaman kakao adalah lempung liat berpasir dengan
komposisi 30-40 % fraksi liat, 50% pasir, dan 10-20 persen debu. Tanah
tipe latosol dengan fraksi liat yang tinggi ternya-ta sangat kurang
menguntungkan tanaman kakao, sedangkan tanah regosol dengan tekstur lempung
berliat walaupun mengandung kerikil masih baik bagi tanaman kakao. Kedalaman
air tanah disyaratkan minimal 3 meter.
Faktor kemiringan
lahan sangat menentukan kedalaman air tanah. Lahan yang kemiringannya lebih
dari 40 persen sebaiknya tidak ditanami kakao.
Bagian tanaman kakao yang
dimanfaatkan ialah buahnya terutama biji buah. Pemetikan dilakukan terhadap
buah yang masak tetapi jangan terlalu masak. Buah yang telah dipetik dimasukkan
dalam karung dan dikumpulkan dekat rorak. Pemetikan dilakukan pada pagi hari
dan pemecahan siang hari. Pemecahan buah dengan memukulkan pada batu hingga
pecah. Kemudian biji dikeluarkan dan dimasukkan dalam karung, sedang kulit
dimasukkan dalam rorak yang tersedia. Hasil olahan iji kakao ini nantinya
berupa berbagai macam coklat yang kemudian menjadi salah satu sumber bahan
makanan. . Perusahaan besar, negara
maupun swasta memiliki produk hasil dari pembudidayaan dan pengolahan tanaman
kakao yang di hasilkan di PTPN VIII
berupa IA/B C/W, small bean, dan gruis. Selain itu juga terdapat di PTPN XII
dan PTPN XIV.
0 Komentar