Kelapa Sawit
Kelapa sawit yang merupakan tanaman primadona bagi devisa negara Indonesia saat ini. Tanaman yang menghasilkan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit sebagai bahan baku pembuatan minyak CPO dan KPO. Pengembangan akhir-akhir ini juga mengolah menjadi bahan bakar (biodiesel).
Klasifikasi tanaman kelapa sawit
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Arecidae
Ordo :
Arecales
Famili : Arecaceae (suku pinang-pinangan)
Genus : Elaeis
Spesies : Elaeis guineensis
Jacq
Morfologi Tanaman Kelapa Sawit
a.
Daun
Daunnya merupakan daun
yang majemuk. Berwarna hijau tua dan pelapah berwarna sedikit lebih muda.
Penampilannya sangat mirip dengan tanaman salak, hanya saja dengan duri yang
tidak terlalu keras dan tajam. bentuk daunnya termasuk majemuk menyirip,
tersusun rozet pada ujung batang.
b.
Batang
Batang tanaman
diselimuti bekas pelapah hingga umur 12 tahun. Setelah umur 12 tahun pelapah
yang mengering akan terlepas sehingga menjadi mirip dengan tanaman kelapa.
c.
Akar
Akar serabut tanaman
kelapa sawit mengarah ke bawah dan samping. Selain itu juga terdapat beberapa
akar napas yang tumbuh mengarah ke samping atas untuk mendapatkan tambahan
aerasi.
d.
Bunga
Bunga jantan dan betina
terpisah dan memiliki waktu pematangan berbeda sehingga sangat jarang terjadi
penyerbukan sendiri. Bunga jantan memiliki bentuk lancip dan panjang sementara
bunga betina terlihat lebih besar dan mekar. Tanaman sawit dengan tipe cangkang
pisifera bersifat female steril sehingga sangat jarang menghasilkan tandan buah
dan dalam produksi benih unggul digunakan sebagai tetua jantan.
e. Buah
Buah sawit mempunyai
warna bervariasi dari hitam, ungu, hingga merah tergantung bibit yang
digunakan. Buah bergerombol dalam tandan yang muncul dari tiap pelapah.
Kandungan minyak bertambah
sesuai kematangan buah. Setelah melewati fase matang, kandungan asam lemak
bebas (FFA, free fatty acid) akan meningkat dan buah akan rontok dengan
sendirinya.
Kelapa sawit mengandung
kurang lebih 80% perikarp dan 20% persen buah yang dilapisi kulit yang tipis,
kadar minyak dalam perikarp sekitar 34 - 40 persen.
Buah terdiri dari beberapa bagian:
1) Eksokarp,
bagian kulit buah berwarna kemerahan dan licin.
2) Mesokarp,
serabut buah
3) Endokarp,
cangkang pelindung inti atau tempurung
Hasil tanaman dari budidaya komoditi kelapa sawit
berupa TBS (Tandan Buah Segar) yang merupakan buah dari kelapa sawit. Pemasaran
produk kelapa sawit pada perkebunan besar negara dilakukan secara bersama
melalui kantor pemasaran yang sudah ditunjuk bersama, sedangkan untuk
perkebunan besar swasta, pemasaran dilakukan oleh masing-masing perusahaan.
Pada umumnya perusahaan besar, baik negara maupun swasta menjual produk kelapa
sawit dalam bentuk olahan, yaitu minyak sawit mentah (CPO) berasal dari serabut
buah kelapa sawit dan minyak inti sawit (PKO) yang berasal dari inti atau
kernel kelapa sawit, selai itu juga ada PK (Palm Kernel) dan PKM (Palm Kernel
Meal). Beberapa perusahaan yang membudidayakan komoditi kelapa sawit untuk
menghasilkan suatu produk CPO (Crude Palm Oil), PKO (Palm Kernel Oil), PK (Palm
Kernel), PKM (Palm Kernel Meal) diantaranya adalah PT Perkebunan Nusantara
(PTPN) I, PT Perkebunan Nusantara (PTPN)
II, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III, PT Perkebunan Nusantara (PTPN)
IV, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VI, PT
Perkebunan Nusantara (PTPN) VII, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XIII, PT
Perkebunan Nusantara (PTPN) XIV, PT. Rajawali Nusantara Indonesia. Selain itu,
PTPN VI juga menghasilkan produk dari komoditi kelapa sawit berupa RBD olein,
crude stearin, dan fatty acid. Stearin digunakan untuk pembuatan mentega,
sedangkan fatty acid dalam pengembangannya dapat digunakan sebagai bahan dasar
oleokimia.
0 Komentar