Iklan 1

Advertisement

Komoditi Kelapa Sawit

Kelapa Sawit


Kelapa sawit yang merupakan tanaman primadona bagi devisa negara Indonesia saat ini. Tanaman yang menghasilkan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit sebagai bahan baku pembuatan minyak CPO dan KPO. Pengembangan akhir-akhir ini juga mengolah menjadi bahan bakar (biodiesel).


Klasifikasi tanaman kelapa sawit
Kingdom         : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom   : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi    : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi              : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas               : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas        : Arecidae
Ordo               : Arecales
Famili              : Arecaceae (suku pinang-pinangan)
Genus              : Elaeis
Spesies            : Elaeis guineensis Jacq

Morfologi Tanaman Kelapa Sawit

a.       Daun
Daunnya merupakan daun yang majemuk. Berwarna hijau tua dan pelapah berwarna sedikit lebih muda. Penampilannya sangat mirip dengan tanaman salak, hanya saja dengan duri yang tidak terlalu keras dan tajam. bentuk daunnya termasuk majemuk menyirip, tersusun rozet pada ujung batang.
b.      Batang
Batang tanaman  diselimuti bekas pelapah hingga umur 12 tahun. Setelah umur 12 tahun pelapah yang mengering akan terlepas sehingga menjadi mirip dengan tanaman kelapa.
c.       Akar
Akar serabut tanaman kelapa sawit mengarah ke bawah dan samping. Selain itu juga terdapat beberapa akar napas yang tumbuh mengarah ke samping atas untuk mendapatkan tambahan aerasi.
d.      Bunga
Bunga jantan dan betina terpisah dan memiliki waktu pematangan berbeda sehingga sangat jarang terjadi penyerbukan sendiri. Bunga jantan memiliki bentuk lancip dan panjang sementara bunga betina terlihat lebih besar dan mekar. Tanaman sawit dengan tipe cangkang pisifera bersifat female steril sehingga sangat jarang menghasilkan tandan buah dan dalam produksi benih unggul digunakan sebagai tetua jantan.
e.  Buah
Buah sawit mempunyai warna bervariasi dari hitam, ungu, hingga merah tergantung bibit yang digunakan. Buah bergerombol dalam tandan yang muncul dari tiap pelapah.
Kandungan minyak bertambah sesuai kematangan buah. Setelah melewati fase matang, kandungan asam lemak bebas (FFA, free fatty acid) akan meningkat dan buah akan rontok dengan sendirinya.
Kelapa sawit mengandung kurang lebih 80% perikarp dan 20% persen buah yang dilapisi kulit yang tipis, kadar minyak dalam perikarp sekitar 34 - 40 persen.
Buah terdiri dari beberapa bagian:
1)      Eksokarp, bagian kulit buah berwarna kemerahan dan licin.
2)      Mesokarp, serabut buah
3)      Endokarp, cangkang pelindung inti atau tempurung
4)      Endosperm atau kernel

Baca juga : syarat tumbuh kelapa sawit

Hasil tanaman dari budidaya komoditi kelapa sawit berupa TBS (Tandan Buah Segar) yang merupakan buah dari kelapa sawit. Pemasaran produk kelapa sawit pada perkebunan besar negara dilakukan secara bersama melalui kantor pemasaran yang sudah ditunjuk bersama, sedangkan untuk perkebunan besar swasta, pemasaran dilakukan oleh masing-masing perusahaan. Pada umumnya perusahaan besar, baik negara maupun swasta menjual produk kelapa sawit dalam bentuk olahan, yaitu minyak sawit mentah (CPO) berasal dari serabut buah kelapa sawit dan minyak inti sawit (PKO) yang berasal dari inti atau kernel kelapa sawit, selai itu juga ada PK (Palm Kernel) dan PKM (Palm Kernel Meal). Beberapa perusahaan yang membudidayakan komoditi kelapa sawit untuk menghasilkan suatu produk CPO (Crude Palm Oil), PKO (Palm Kernel Oil), PK (Palm Kernel), PKM (Palm Kernel Meal) diantaranya adalah PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I, PT Perkebunan Nusantara (PTPN)  II, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VI, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII, PT Perkebunan Nusantara (PTPN)  VIII, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XIII, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XIV, PT. Rajawali Nusantara Indonesia. Selain itu, PTPN VI juga menghasilkan produk dari komoditi kelapa sawit berupa RBD olein, crude stearin, dan fatty acid. Stearin digunakan untuk pembuatan mentega, sedangkan fatty acid dalam pengembangannya dapat digunakan sebagai bahan dasar oleokimia.

Posting Komentar

0 Komentar