Iklan 1

Advertisement

Pembukaan Lahan Kelapa Sawit

Buka Lahan atau Land Clearing 


Lahan kelapa sawit yang akan dibuka dilihat dari vegetasi arealnya dibedakan lahan dengan vegetasi hutan, semak belukar dan lalang. Jenis vegetasi suatu lahan akan mempengaruhi teknis pembukaan lahan yang dilakukan. Lahan yang dipilih untuk lahan kelapa sawit sebaiknya sesuai dengan syarat tumbuh kelapa sawit agar menghasilkan produksi yang optimal. 


Nah, berikut masing-masing cara pembukaan lahan berdasar vegetasi arealnya:
1. Vegetasi Hutan

     Vegetasi hutan yang didominasi beberapa jenis tumbuhan seperti pohon dan semak belukar membuat pembukaan lahan secara kombinasi. Kombinasi cara pembukaan lahan secara mekanis, manual, dan kimiawi. Tahapan dalam pembukaan lahan vegetasi hutan sebaga berikut :
  • Mengimas, memotong kayu berdiameter < 10 cm dengan kapak dan parang.
  • Menumbang pohon, penumbangan pohon berdiameter > 10 cm dengan chain saw. Penumbangan pohon dengan menyisakan tunggul dengan tinggi 0,5 m dari permukaan tanah (diameter pohon 10-30 cm), 1 m dari permukaan tanah (diameter pohon 31-80 cm), dan 1,5 - 2,0 m dari permukaan tanah (diameter pohon >80 cm). 
  • Merencek, memotong ahan dan ranting kecil dengan kapak atau parang.
  • Memerun, memotong batang dan cabang besar menjadi potongan 2-3 m dengan chain saw.
  • Merumpuk, mengumpulkan batang, dahan, dan ranting yang telah dipotong dalam barisan utara-selatan.
  • Penyemprotan lalang dengan herbisida.
2. Vegetasi Semak Belukar

     Vegetasi semak belukar pembukaan lahannya dilakukan secara manual dan kimiawi. Berikut tahapannya :
  • Menebas semak belukar dengan parang.
  • Mengumpulkan semak belukar yang telah ditebas.
  • Penyemprotan lalang dengan herbisida.
3. Vegetasi Lalang
     Lahan dengan vegetasi lalang sering dilakukan secara kimiawi menggunakan herbisida. Sebelum dilakukan penyemprotan, perlu dilakukan persiapan. Persiapan dalam pembukaan lahan vegetasi lalang meliputi evaluasi areal melihat kondisi lalang. Kondisi lalang akan mempengaruhi dalam penggunaan tipe nozzle atau juga konsentrasi herbisida yang digunakan. Beberapa kondisi sebaran lalang diantaranya bisa sheet, sporadis, atau spot-spot. 
Pembukaan lahan dengan pembakaran dilarang karena merusak struktur tanah, kehidupan mikroorganisme tanah, dan menimbulkan polusi. 

Penyemprotan Herbisida

      Penyemprotan herbisida juga harus memperhatikan cuaca agar penggunaan herbisida lebih efektif. Penyemprotan pertama dilakukan saat cuaca cerah dengan tidak hujan 2-4 jam setelah penyemprotan. Penyemprotan koreksi dilakukan 3-4 minggu setelah penyemprotan pertama. Herbisida yang digunakan berupa herbisida sistemik dengan bahan aktif seperti glifosat. Herbisida sistemik ini akan menyerang ke seluruh jaringan gulma sasaran. 

Posting Komentar

0 Komentar