Iklan 1

Advertisement

Cara Kendalikan Hama, Patogen, Gulma Padi


Berikut merupakan beberapa cara pengendalian hama, penyakit, dan gulma yang umum dilakukan oleh petani, yakni :
1.      Hama              :
a)      Walang sangit

Pengendalian  secara fisik
Kepiting yang di pecah dan di tusukkan pada bambu. Bambu yang telah terdapat kepitingnya di tancapkan di lahan sawah dengan posisi lebih tinggi dari tanaman padi. Walang sangit akan mengumpul pada kepiting tersebut.
Pengendalian secara kimiawi
Penyemprotan Decis di pagi hari, karena di pagi hari walang sangit sedang mengumpul dalam kelompok yang banyak.
b)      Wereng cokelat
Pengendalian  secara fisik :
Pemberian solar di saluran drainase bagian tepi lahan yang akan menjebak wereng dan menggiring wereng agar ke tepi lahan sehingga wereng terjebak dan tidak dapat terbang.
Pengendalian secara kimiawi :
Penyemprotan pada bagian pangkal batang tanaman padi dengan insektisida merk dagang Alika, bisa juga menggunakan Regent.
c)      Keong emas

Pengendalian  secara cultural yakni dengan pengeringan lahan.  Pengendalian secara mekanik dengan pengambilan keong emas dan telur keong emas secara rutin.
d)     Penggerek batang padi putih

Pengendalian     : ulat penggerek yang telah masuk ke dalam batang padi sangat sulit dikendalikan karena kabut semprotan tidak dapat masuk ke dalam batang. 
e)      Tikus
Pengendaian secara fisik:
1)      Pemberian pelepah tanaman pisang di beberapa tempat pada lahan sawah untuk menakuti tikus.
2)      Pembongkaran liang apabila menemukan liang tikus di lahan.
f)       Orong-orong. 
Pengendaian      secara cultural : pengairan lahan sawah sehingga orong-orong terusir keluar.
2.      Patogen          :
a)      Penyakit Blast

Pengendalian     secara kultural :
1)      Tidak memakai biji padi dari tempat-tempat yang terjangkit sebagai benih.
2)      Pemupukan yang seimbang, terutama menghindari penggunaan urea berlebihan.
Pengendalian secara kimiawi : penyemprotan fungisida Tracol.
b)      Hawar daun bakteri

Pengendaian      secara fisik: membersihkan jerami yang sebelumnya telah terinfeksi penyakit hawar daun bakteri.
Pengendalian secara kultural :
1)      Menggunakan varietas padi tahan hawar daun bakteri.
2)      Bibit padi yang dipindah tidak dipotong pada ujung daunnya.
c)      Ingser
Pengendalian     :
1)      Pengeringan lahan.
2)      Penundaan pemupukan hingga mulai muncul semai daun padi.
3.      Gulma                        :
a)      Wewehan
Pengendalian secara mekanik : gulma wewehan dikendalikan dengan cara di cabut.
b)      Jawan

Pengendalian secara mekanik : penyiangan secara manual dengan cara di cabut. 

Posting Komentar

0 Komentar