Pengolahan Minyak Kelapa
Kualitas minyak kelapa dari segi rasa lebih baik daripada minyak kelapa sawit. Selain menjadi minyak kelapa, kelapa juga memiliki diversifikasi pangan yang dapat berupa blondo, santan, gula kelapa, dan sebagainya.
Nah berikut ini merupakan tahapan dalam pembuatan minyak kelapa :
1. Disintegrasi
(Pemarutan)
Minyak kelapa
terkandung pada daging buah kelapa terutama pada bagian vakuola dalam
sel-selnya. Penghalusan daging buah kelapa dengan diparut akan merusak sel-sel
pada daging buah kelapa, sehingga memudahkan pengeluaran minyak kelapa dari
dalam sel.
2. Ekstraksi
Ekstrasi dilakukan
dengan menambahkan air pada parutan kelapa sehingga didapatkan santan yang
mengandung minyak kelapa. Perbandingan air dengan parutan kelapa sebesar 1:1. Minyak
kelapa yang tersimpan di dalam sel agar dapat keluar sehingga saat ekstraksi
parutan kelapa yang telah ditambah air diperas.
Hambali dan Suryani (2002) menyatakan bahwa Santan merupakan
cairan yang berbentuk emulsi yang terdapat dua fasr cairan yakni fase
terdispersi berupa minyak kelapa dan fase pendispersi berupa air.
3. Penyaringan
Santan yang didapatkan
dari proses ekstraksi dipisahkan dari ampas dengan menyaringnya menggunakan
saringan santan.
4. Pemanasan
Pemanasan santan
ditujukan untuk menurunkan kadar air dan menggumpalkan bagian bukan minyak yang disebut blondo,
sehingga didapatkan minyak kelapa.
Menurut Fachry, (2007) menyatakan bahwa temperatur
optimum dalam menghasilkan minyak adalah pada pemanasan dengan
temperatur 100 ˚C. Pemanasan
pada suhu yang terlalu tinggi dapat membuat protein, lemak, dan antioksidan
yang dikandung akan rusak.
Rendemen dan Kualitas Minyak Kelapa
Rendemen merupakan
persentase perbandingan berat roduk yang dihasilkan dengan berat bahan bakunya.
Meningkatnya rendemen minyak kelapa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
salah satunya adalah tingkat kematangan buah kelapa yang digunakan dan proses
pemanasan.
Pembuatan minyak kelapa dengan cara pemanasan secara
tradisional relatif mudah dan peralatan yang digunakan juga relatif sederhana,
tetapi kualitas minyak kelapa yang dihasilkan kurang baik karena selama
pemanasan pada suhu tinggi (100 – 110 derajat celcius) protein, lemak, dan antioksidan yang
dikandung akan rusak. Selain itu, minyak yang dihasilkan tidak jernih dan tidak
tahan lama, hanya bertahan sekitar 2 – 3 minggu (Setiaji dan Prayugo, 2006)
Warna
kuning pada minyak disebabkan oleh adanya senyawa karotenoid yang larut dalam
minyak. Karotenoid merupakan pigmen warna yang tidak stabil dengan panas
(Ketaren, 1986 dalam Susanto, 2012).
0 Komentar