Indonesia sebagai negara tropis memiliki tanaman kelapa yang melimpah tersebar di sepanjang pantai-pantai. Kelapa juga sebagai bahan baku dalam industri-industri yang menghasilkan produk seperti santan, VCO, gula kelapa, kopra, nata de coco dan sebagainya.
Baca : Khasiat Besar Dibalik VCO (Virgin Coconut Oil)Kebutuhan bahan baku membuat tuntutan penyediaan dalam jumlah yang memenuhi, sehingga sering kali masyarakat juga membudidayakannya di sekitar pekarangan. Pembibitan merupakan langkah awal dalam melakukan budidaya tanaman kelapa agar bibit yang di tanam menjadi tanaman kelapa yang berproduksi tinggi.
Pembibitan Tanaman Kelapa
Alat yang digunakan dalam pembibitan tanaman kelapa diantaranya :
- Cangkul
- Sabit
- Karung
- Kayu pengukur benih kelapa
Bahan yang diperlukan dalam pembibitan tanaman kelapa berupa :
- Tanah
- Kompos
- Pasir
- Air
- Benih Kelapa
Pelaksanaan pembibitan tanaman kelapa sebagai berikut :
- Menyiapkan seluruh alat dan bahan
- Membuat campuran media tanam dari tanah, kompos, dan pasir yang dicampur merata.
- Memasukkan media tanam yang telah dicampur kedalam sepertiga bagian karung kecil.
- Mengukur benih kelapa dengan kayu ukur.
- Menggelindingkan benih kelapa pada area datar untuk mendapatkan titik tumbuh pada yang terletak pada ovule terbesar. Benih kelapa akan berhenti pada sisi terlebar setelah digelindingkan dan pada posisi tersebut, bagian atas merupakan ovule terbesar.
- Mengepras sabut benih kelapa kurang lebih 6 cm.
- Memasukkan benih kelapa yang sudah dikepras kedalam karung yang telah diisi media tanam.
- Menambahkan media tanam di sela-sela benih hingga benih tidak bergoyang dan tidak menutupi bagian yang dikepras.
- Menyiram dengan menggunakan air hingga kapasitas lapang.
Pembibitan adalah tahapan budidaya tanaman kelapa mempersiapkan bibit kelapa sebagai bahan tanam dalam budidaya tanaman kelapa. Syarat pohon induk yang buahnya digunakan untuk benih tanaman kelapa minimal berumur 20 tahun hingga 40 tahun. Kriteria buah yang dijadikan benih tanaman kelapa sebagai berikut :
- Buah kelapa sudah tua dan sabut kering.
- Bila buah di goyangkan, suara air dalam buah nyaring.
- Buah kelapa yang di jadikan benih memiliki ukuran minimal 17 cm x 21 cm.
Dilihat dari waktu penurunan buah kelapa sebagai benih, dapat dibedakan menjadi :
- Diturunkan dengan jaring
- Tanpa menggunakan jaring
Pada musim peghujan, kondisi tanah cenderung lebih lunak sehingga buah kelapa yang diturunkan tanpa dilakukan pemasangan jaring. Hal ini karena tanah yang pada musim penghujan yang lunak tidak merusak buah yang di jatuhkan.
Pemeliharaan bibit yang telah di persiapkan dengan melakukan penyiraman. Pada proses pembuatan bibit, benih kelapa dilakukan pengeprasan sabut supaya mempermudah pertumbuhan dan memudahkan air meresap pada sabut sehingga lingkungan pertumbuhan tunas tidak kering. Memencet sabut yang di kepras dapat untuk mengetahui apakah bibit kering dan perlu di lakukan penyiraman atau tidak. Pada dasarnya, penyiraman bibit kelapa dilakukan 2 kali sehari. Bibit akan mulai keluar tunas paling cepat pada umur 25 hari. Apabila bibit sudah memiliki 4 helai daun maka bibit siap untuk dipindah ke lapangan.
Pemeliharaan bibit yang telah di persiapkan dengan melakukan penyiraman. Pada proses pembuatan bibit, benih kelapa dilakukan pengeprasan sabut supaya mempermudah pertumbuhan dan memudahkan air meresap pada sabut sehingga lingkungan pertumbuhan tunas tidak kering. Memencet sabut yang di kepras dapat untuk mengetahui apakah bibit kering dan perlu di lakukan penyiraman atau tidak. Pada dasarnya, penyiraman bibit kelapa dilakukan 2 kali sehari. Bibit akan mulai keluar tunas paling cepat pada umur 25 hari. Apabila bibit sudah memiliki 4 helai daun maka bibit siap untuk dipindah ke lapangan.
0 Komentar