Berikut merupakan beberapa
cara pengendalian hama, penyakit, dan gulma yang umum dilakukan oleh petani,
yakni :
1.
Hama :
a)
Walang sangit
Pengendalian secara fisik
Kepiting yang di pecah dan
di tusukkan pada bambu. Bambu yang telah terdapat kepitingnya di tancapkan di
lahan sawah dengan posisi lebih tinggi dari tanaman padi. Walang sangit akan
mengumpul pada kepiting tersebut.
Pengendalian secara kimiawi
Penyemprotan Decis di pagi
hari, karena di pagi hari walang sangit sedang mengumpul dalam kelompok yang
banyak.
b)
Wereng cokelat
Pengendalian secara fisik :
Pemberian solar di saluran
drainase bagian tepi lahan yang akan menjebak wereng dan menggiring wereng agar
ke tepi lahan sehingga wereng terjebak dan tidak dapat terbang.
Pengendalian secara kimiawi
:
Penyemprotan pada bagian
pangkal batang tanaman padi dengan insektisida merk dagang Alika, bisa juga
menggunakan Regent.
c)
Keong emas
Pengendalian secara cultural yakni dengan pengeringan lahan.
Pengendalian secara mekanik dengan pengambilan
keong emas dan telur keong emas secara rutin.
d) Penggerek batang padi putih
Pengendalian : ulat penggerek yang telah masuk ke dalam
batang padi sangat sulit dikendalikan karena kabut semprotan tidak dapat masuk
ke dalam batang.
e)
Tikus
Pengendaian secara fisik:
1)
Pemberian pelepah tanaman
pisang di beberapa tempat pada lahan sawah untuk menakuti tikus.
2)
Pembongkaran liang apabila
menemukan liang tikus di lahan.
f)
Orong-orong.
Pengendaian secara cultural : pengairan lahan sawah
sehingga orong-orong terusir keluar.
2.
Patogen :
a)
Penyakit Blast
Pengendalian secara kultural :
1)
Tidak memakai biji padi dari
tempat-tempat yang terjangkit sebagai benih.
2)
Pemupukan yang seimbang,
terutama menghindari penggunaan urea berlebihan.
Pengendalian secara kimiawi : penyemprotan fungisida Tracol.
b)
Hawar daun bakteri
Pengendaian secara fisik: membersihkan jerami yang
sebelumnya telah terinfeksi penyakit hawar daun bakteri.
Pengendalian secara kultural :
1)
Menggunakan varietas padi
tahan hawar daun bakteri.
2)
Bibit padi yang dipindah
tidak dipotong pada ujung daunnya.
c)
Ingser
Pengendalian :
1)
Pengeringan lahan.
2)
Penundaan pemupukan hingga
mulai muncul semai daun padi.
3.
Gulma :
a)
Wewehan
Pengendalian secara mekanik : gulma wewehan dikendalikan dengan
cara di cabut.
b)
Jawan
Pengendalian secara mekanik : penyiangan secara manual dengan cara
di cabut.
0 Komentar